JAYAPURA [PAPOS] – Pemerintah Provinsi Papua membantah adanya tuding ketidakadilan dalam memberikan perhatian terhadap pengungsi di Kabupaten Nduga dan Kabupaten Jayawijaya.
Pasalnya, hingga saat ini Pemerintah provinsi maupun pusat tetap memberikan perhatian sekaligus penanganan terhadap pengungsi di Kabupaten Nduga.
Kepala Dinas Sosial, Kependudukan dan Catatan Sipil ProvinsI Papua Ribka Haluk kepada wartawan di kantor gubernur, Senin (21/10) mengaku, Pemerintah Provinsi Papua, Kabupaten Nduga dan pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial sampai saat ini terus memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Sampai perbatasan kita antar, sampai hari ini kita masih melakukan penanganan yang dilakukan oleh camat. Kita panggil camat untuk belanja dan sama-sama memberikan bantuan,” Kata Ribka Haluk.
Ia meminta agar masalah Nduga tidak diprovokasi, sebab pemerintah tetap memberikan pendampingan. Bahkan stok sembako di gudang sampai saat ini masih tersedia, pihaknya bekerjasama dengan Kepala Distrik dan camat dalam mendistribusikan kepada masyarakat.
“Jadi tidak ada yang dibiarkan, hanya selama ini tidak publikasikan, sampai hari ini komunikasi tetap jalan,” Tandasnya.
Sementara mengenai adanya keterlibatan aparat dalam mendistribusikan sembako, Ribka Halu mengaku hanya helicopter milik TNI yang berani terbang ke Nduga.
“Kenapa militer kita ajak bersama-sama turun, karena memang tidak ada tranportasi yang berani ke kabupaten tersebut, kami datangi maskapai penerbangan dari swasta tetapi mereka menolak,” imbuhnya.
Sebab maskapai penerbangan seperti MAV dan AMA tidak
berani, walaupun sudah disurati namun maskapai penerbangan tersebut menolak.
“Kami sudah datang ke maskapai penerbangan, tetapi mereka
menolak, ada surat penolakan dari beberapa penerbangan, yang berani masuk hanya
helikopter milik TNI/polri sedangkan penerbangna lain tidak mau karena takut
dengna alasan keamanan,” Katanya lagi.
Ia pun meminta warga Nduga tak lagi memandang negatif
TNI/Polri, sebab aparat keamanan merupakan bagian dari unsur Pemerintah.
Kalaupun ada kesalahan yang pernah dibuat TNI/Polri terhadap warga, kata Ribka,
itu adalah ulah oknum.
“Pemerintah kan ada TNI/Polri dan ASN, jadi bukan semnua
TNI itu lakukan kejahatna, itu salah persepsi seperti itu, itu oknum saja, jadi
saya coba klarifikasi sedikit kenapa TNI ikut bantu dalam menangkut makanan
itu, yah karena alasan transportasi. Janga semunya itu selalu menyalahkan
militer, kalaupun ada yang lakukan kesalahan itu oknum,” tambahnya.[tho]
Comment