by

Pendidikan Pintu Menyiapkan SDM

JAYAPURA (PAPOS) – Plt Asisten II Sekda Papua Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat, Suzana Wanggai berharap pendidikan di Papua semakin maju, karena pendidikan adalah pintu kedepan untuk SDM.

“Bagi siswa-siswi, harus terus belajar dan belajar, selalu berpikiran positif dan selalu semangat, Jauhi narkoba dan miras, serta hal-hal yang bersifat ilegal,”katanya ketika ditemui usai upacara bendera peringatan Hardiknas di lapangan upacara SMUN 3 Jayapura, Selasa (3/5/2023).

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua, Christian Sohilait mengaku untuk mewujudkan program merdeka belajar maka harus dibutuhkan dua dukungan.

“Pertama kalau kita mau merdeka belajar bebas dimana-mana, maka sebaiknya kita memberikan dukungan kepada guru supaya mereka menyiapkan semua hal terkait pembelajaran,”katanya.

Sebab, kata dia tanpa dukungan tenaga pendidik, maka susah untuk mewujudkan merdeka belajar.

“Kalau tidak, akan susah. kita menyuruh anak-anak bebas tapi tidak mau memberikan dukungan kepada guru,”jelasnya.

Selain itu, guru yang harus ditekankan, karena ada guru yang tidak mengerti apa arti merdeka belajar.

“Ini yang kita tekankan kepada mereka, dengan sembilan kabupaten dan kota di Papua kita mempunyai statistik pendidikan jauh lebih baik dari daerah lain dan itu yang perlu kita pertahankan,”ucapnya.

Menyinggung soal Tema hardiknas tahun ini yakni merdeka belajar, dirinya menyebut ada empat program dari merdeka belajar tersebut. Pertama pemerintah memberikan kebebasan tenaga pendidik untuk memberikan ruang kepada siswa-siswi,
Oleh karena itu presentasi dari siswa dan guru, dimana tenaga guru lebih besar.

“Kedua, merdeka belajar penekanannya pada saat ujian, harini ujian hasilnya sedikit berbeda karena penilaian saat ini dilihat dari selama anak-anak belajar,”tandasnya.

Ketiga, penyederhanaan RPP Tekait penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Kemendikbud akan menyederhanakannya dengan memangkas beberapa komponen. Dalam kebijakan baru tersebut, guru secara bebas dapat memilih, membuat, menggunakan, dan mengembangkan format RPP. Tiga komponen inti RPP terdiri dari tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan asesmen.

“Penulisan RPP dilakukan dengan efisien dan efektif sehingga guru memiliki lebih banyak waktu untuk mempersiapkan dan mengevaluasi proses pembelajaran itu sendiri. Satu halaman saja cukup,” kata Sohilait.

Ke-empat Zonasi lebih fleksibel Dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), Kemendikbud tetap menggunakan sistem zonasi dengan kebijakan yang lebih fleksibel untuk mengakomodasi ketimpangan akses dan kualitas di berbagai daerah.(tho)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *