by

Ini Curhatan Warga Binaan Lapas Perempuan Kelas III Jayapura

JAYAPURA (PAPOS) – Mendapat kunjungan dari Persatuan Istri Pegawai Bank Indonesia (PIPEBI) Provinsi Papua, 67 warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas III Jayapura sangat antusias menyambut kehadiran pengurus PIPEBI yang diketuai oleh Florina Naek Tigor Sinaga.

Salah seorang warga binaan Lapas Perempuan Kelas III Jayapura dengan kasus narkotika jenis ganja, Anita bercerita bahwa hukuman yang harus dia jalani karena kasus tersebut kurang lebih dua tahun.

Anita menyampaikan rasa syukur karena meskipun berada dalam Lapas, tetapi seluruh warga binaan dan petugas Lapas memperlakukan dirinya sangat baik.

Sambil menitikkan air mata, Anita melanjutkan cerita bahwa selama berada dalam Lapas, kerabat atau saudaranya belum pernah sekalipun menjenguk, karena itulah setiap kali warga binaan mendapat kunjungan dari instansi atau organisasi perempuan, dia sangat bahagia.

“Saya tidak merasa sendiri walaupun kerabat tidak mengunjungi saya selama berada di dalam Lapas ini. Bersama warga binaan lainnya kami saling mendukung,” kata Anita dihadapan pengurus PIPEBI Provinsi Papua, Kamis (12/12/2019).

Anita pun mengaku bersyukur dengan keberadaannya di dalam Lapas, secara perlahan mulai meninggalkan narkotika. Anita berharap tidak lagi menggunakan barang haram tersebut setiap kali diterpa masalah.

“Kepala Lapas yang sangat baik, sabar membina kami. Menurut saya dia wanita tangguh, dengan puluhan warga binaan di Lapas, beliau terus menguatkan kami,” ucap Anita.

Warga binaan lainnya, Onela menyampaikan hal yang sama. Menurut Onela, perlakuan petugas Lapas sangat baik, begitupun penghuni Lapas. Onela juga menyambut sukacita kehadiran PIPEBI Provinsi Papua.

“Sangat bersyukur mendapat kunjungan dari mereka, kami merasa tidak sendiri dan tidak merasa dikucilkan dengan kehadiran mereka. Tapi saya berharap kunjungan seperti ini tidak hanya terjadi pada momen tertentu,” ucap Onela.

Ketua PIPEBI Provinsi Papua, Florina Naek Tigor Sinaga berharap, kunjungan berikutnya, jumlah penghuni Lapas bisa berkurang. “Saya berharap ketika kami berkunjung kesini lagi, jumlahnya bukan bertambah tapi berkurang,” kata Florina Sinaga.

Kepala Lapas Perempuan Kelas III Jayapura, Sarlota Haay mengatakan, para warga binaan diberi pelatihan dan ketrampilan seperti membuat noken dan kue kering yang dipasarkan kepada para pengunjung.

“Di Lapas ini ada program pembinaan kemandirian bagi warga binaan, kita prioritaskan membuat noken karena kalau ada tamu dari luar berkunjung, kita beri souvenir noken. Selain noken, warga binaan juga membuat kue kering menyambut hari – hari besar keagamaan,” jelas Sarlota.

Sarlota mengungkapkan, pembinaan itu dilakukan dengan harapan setelah keluar dari Lapas, warga binaan tersebut bisa mandiri dan menghidupi keluarga mereka termasuk biaya sekolah anak. (Syahriah)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed