by

Ini Upaya Pemkot Jayapura Mengurangi Angka Pengangguran

JAYAPURA (PAPOS) – Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura melalui Dinas Tenaga Kerja Kota Jayapura menggelar pelatihan mengemudi dan pelatihan operator komputer bagi pencari kerja di Kota Jayapura dengan masing-masing jumlah peserta 30 orang untuk mengemudi dan 50 orang untuk operator komputer.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Jayapura, Djoni Naa mengatakan, pelatihan tersebut digelar sebagai salah satu upaya Pemkot Jayapura mengurangi angka pengangguran di Kota Jayapura.

Ditambahkan, Kota Jayapura sebagai tempat transit sehingga orang banyak datang ke kota ini terlebih ketika peluang kerja dibuka oleh beberapa instansi. Oleh sebab itu, Pemkot Jayapura setiap tahun melakukan pelatihan agar mereka yang merupakan warga Kota Jayapura dapat bersaing dengan orang yang datang dari luar Kota Jayapura.

“Sampai bulan Juni 2019, jumlah pencari kerja yang terdaftar di Dinas Tenaga Kerja Kota Jayapura mencapai 10.022 orang. Lebih dominan lulusan sarjana mencapai 65 persen dari total pencari kerja. 10.022 orang terdiri dari 5.202 orang laki-laki dan 4.820 orang perempuan,” jelas Djoni Naa pada pembukaan kegiatan pelatihan, Hotel Horison Kotaraja, Kamis (25/7/2019).

Sementara itu, jumlah peserta pelatihan, kata Djoni Naa, setiap tahun berubah, disesuaikan dengan anggaran yang ada.

Asisten II Setda Kota Jayapura, Nurjainudin Konu mengatakan, masalah ketenagakerjaan baik secara nasional, maupun regional, termasuk di Kota Jayapura adalah pertumbuhan angkatan kerja lebih tinggi dibandingkan kesempatan kerja.

“Sehingga daya serap angkatan kerja untuk memperoleh pekerjaan sangat terbatas dan menyebabkan terjadinya pengangguran terbuka maupun setengah penganggur semakin tinggi,” ujar Nurjainudin.
“Kemudian skill (keterampilan) yang dipersyaratkan oleh pasar kerja kepada pencari kerja dan angkatan kerja sangat kompleks dimana tidak dimiliki oleh pencari kerja sehingga tidak dapat dipertemukan antara pencari kerja dengan lowongan kerja yang tersedia, maka diperlukan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja,” ujarnya.

Ditambahkan, ketidakseimbangan antar ketersediaan lapangan kerja dan tenaga kerja akan berakibat pada terjadinya pengangguran yang pada giliran selanjutnya akan membawa dampak pada pembangunan sosial ekonomi dalam kehidupan masyarakat.

“Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengurangi angka pengangguran adalah melalui pelatihan keterampilan. Untuk itu melalui pelatihan tersebut, diharapkan dapat mempersiapkan tenaga kerja yang siap pakai sekaligus dapat menciptakan lapangan kerja baru, baik untuk diri sendiri, maupun untuk orang lain,” imbuhnya.

Salah satu peserta pelatihan komputer, Jeri Tabuni mengaku antusias mengikuti pelatihan tersebut lantaran pengetahuan tentang mengoperasikan komputer masih sangat minim.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat terlebih saya belum punya keterampilan mengoperasikan komputer. Setelah pelatihan ini, harapan saya bisa bekerja sesuai keterampilan yang saya miliki,” ujar Jeri.

Peserta lainnya, Veronica Mamahi mengungkapkan hal yang sama. Veronica yang memilih mengikuti pelatiha mengemudi mengaku ingin lebih mandiri ketika telah mengetahui tata cara mengemudi yang baik.

“Setelah mengikuti pelatihan ini, harapan saya bisa mandiri, karena saya punya mobil pick up untuk menunjang usaha yang sudah saya tekuni selama ini, jadi kesana kemari untuk beraktivitas bisa saya lakukan sendiri,” ujar Veronica. (Syahriah)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *