by

Sekda Papua Raih Gelar Doktor

JAYAPURA – Sekertaris Daerah Provinsi Papua, Titus E. A. Hery Dosinaen berhasil meraih gelar Doktor pada program studi bidang Ilmu Sosial program pascara sarjana Universitas Cenderawasih.
Hery Dosinaen berhasil mempertahan disertasi berjudul disertasi dengan judul, “Rekonstruksi sistem demokrasi pemerintah berbasis nilai-nilai kearifan lokal lokal di Kabupaten Puncak Jaya Provinsi Papua” yang berlangsung di Auditorium Universitas Cenderawasih, Sabtu (29/2/2020).
Maka dengan hasil ini, mantan Camat Puncak Jaya kini berhak menyandang gelar doktor. Di samping itu, dia juga sekaligus telah mencatatkan namanya sebagai Doktor ke 2i di Program Studi Sosial program pasca sarjana pada Universitas Cenderawasih, bahkan berhasil meraih predikat Cum Laude dengan IPK 3,86.
Hamzan Wahyudi saat menyampaikan kesan-kesan usai ujian menyampaikan banyak terimakasih terhadap semua pihak yang berkontribusi dalam memberikan semangat guna merampungkan disertasil setebal 481 halaman itu.
Dituturkannya bahwasanya tidak mudah menyelesaikan studi doktoral tersebut. Banyak rintangan datang selama proses menyusun disertasi. Namun berkat dukungan moral keluarga terutama Istri dan anak, membuatnya bangkit dan mampu menyelesaikan studi yang amat menguras tenaga itu.
Tentu kata dia, yang tidak kalah penting juga ialah berkat bimbingan para dosen pembimbing yang telah memberikan banyak ilmu selama masa bimbingan.
“Kepada Bapak Gubernur, Wakil Gubernur, Keluarga saya, para dosen dan tim pembimbing yang telah membantu memberikan support kepada saya, sehingga berhasil meraih gelar doktor,” ucap Hery.
Ia pun mengemukakan alasan hingga memilih disertasi tentang kearifan lokal.
“Disertasi saya ini bagaimana merekonstruksi demokrasi pemerintahan yang berbasis nilai-nilai kearifan lokal khususnya di Kabupaten Puncak Jaya inilah yang menjadi perhatian dari kearifan lokal,” ucapnya.
Menurut Hery yang pernah bertugas selama 20 tahun di Puncak Jaya ini. Kearifan lokal, terpenting dalam penyelenggaraan pemerintahan yang perlu diperhatikan, perlu diapresiasi dan perlu diakomodir dalam regulasi pada setiap strata regulasi apakah di daerah melalui Perda maupun sampai kepada undang-undang.
“Kearifan lokal merupakan bagian yang tidak terpisahkan itulah yang menjadi catatan penting,” terangnya.
Hery mengaku, disertasi ini menjadi hal yang menarik.”Tadinya awal kontradiktif, agak provokatif karena saya melihat murni kearifan lokal yang harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam penyelenggaraan pemerintahan pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan,” katanya.
Sementara itu Promotor (dosen pembimbing), Prof.Dr.Pawennari Hijjang, MA mengaku bangga dengan keberhasilan siswanya.
“Stres saya sudah hilang, adrenalin saya sudah stabil kembali setelah beberapa waktu lalu demam akibat kearifan lokal yang akhirnya jadi pemenang,” ujarnya bercanda.
Menurut dia, Hery adalah salah satu anak bimbingnya yang cerdas, ulet dan sangat percaya diri
“Ini menunjukkan bahwa beliau memang sangat cinta kearifan lokal. Padahal dengan kesibukan sebagai pejabat pemerintahan yang melayani masyarakat, membina keluarga tetapi juga mampu menjalankan tugasnya sebagai mahasiswa,” ucapnya bangga.
“Tentunya ini patut diteladani oleh mahasiswa lainnya, apalagi beliau berhasil meraih predikat cum laude dengan IPK 3,86. Disertasinya cukup bagus, bahkan rencananya bulan 6 kita akan ke Bangkok, Thailand untuk mengikuti konferensi internasional dimana disertasi ini kita akan paparkan disana,” katanya.
Rasa bangga juga disampaikan Rektor Uncen Apollo Safanpo yang menurutnya, hasil ini kelulusan ini sangat menggembirakan. Dimana menjadi orang yang ke 21 raih gelar Doktor bidang Ilmu Sosial Uncen serta ke 56 sebagai Doktor lulusan Uncen
“Kuliah doktor diikuti selama kurang lebih 4,5 tahun, dimana ada 10 tahapan yang harus diikuti. Tentunya kita bangga dengan pencapaian ini. Terhitung mulai hari ini, gelar Doktor telah disematkan,” katanya.[tho]

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed