JAYAPURA (PAPOS) – Terkait badan jalan di depan hotel Horison Jayapura dijadikan lahan parkir, General Manager Hotel Horison Jayapura, Eddi Soenarno Soerjaningrat mengatakan bahwa terbatasnya lahan parkir di Kota Jayapura sehingga sejumlah kendaraan tamu hotel harus diparkir di badan jalan.
Namun pihaknya memastikan memperhatikan retribusi parkir setiap kendaraan yang terparkir di depan hotel Horison Jayapura.
“Kami tidak asal parkir, tapi memberikan kontribusi juga untuk daerah. Tetapi memang tidak bisa dipungkiri bahwa lahan parkir di Kota Jayapura sangat terbatas, oleh sebab itu kami menyiasati hal itu dengan menyewa sebuah gudang kosong yang berada di belakang Hotel Horison Jayapura untuk tempat parkir kendaraan apabila ada event besar,” ujar Eddi, Jumat (2/8/2019).
Eddi mengatakan, kapasitas gudang yang disewa itu dapat menampung hingga 40 mobil. Dia juga mengatakan bahwa Hotel Horison Jayapura tidak berada di jalan utama melainkan di jalan alternatif sehingga arus lalu lintas tidak begitu padat di jalan tersebut.
Sebelumnya, Gubernur Papua Lukas Enembe menyoroti bangunan Hotel Horison yang terletak di jalan Percetakan, Kota Jayapura, dimana letak parkiran diduga mengambil hak pengguna jalan, yang berimbas pada timbulnya kemacetan.
“Kita baru dengar (ada keluhan yang meminta bangunan bagian depan Hotel) horizon ini dibongkar ini. Sudah tau aturan tidak boleh ambil berapa meter dari jalan (untuk parkir maupun bangunan) tapi (tetap) dibangun. Kota Jayapura ini akan jadi daerah metropolitan. Makanya kalau mau bangun harus lihat aturan dulu. Jangan asal bangun,” tegas dia, di Gedung Negara Dok V Atas Jayapura, dalam satu kesempatan, Rabu (31/7/2019).
Enembe kembali mengingatkan bahwa Kota Jayapura pada tahun depan akan menyelenggarakan iven Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020.
Pihaknya berharap setiap bangunan dan parkiran di pusat kota, tidak sampai menimbulkan kemacetan yang justru bakal meninggalkan kesan negatif terhadap para atlet maupun official yang datang berkunjung.
“Memang kami ada rencana membangun flayover serta mengembangkan bangunan dua jalur di Jayapura. Tapi memang setelah PON. Hanya, kita imbau masyarakat kalau sudah tau aturan, tidak boleh bangun rumah di depan jalan (jangan dilakukan). Sebab akibatnya jalan yang ada akhirnya tidak bisa diperluas,” tegasnya.
Sementara salah seorang warga Pasir Dua, Kota Jayapura, Reski Tappang mengeluhkan kemacetan yang kerap muncul akibat parkiran memakan badan jalan di depan Hotel Horison Jayapura.
“Kalau sedang ada acara di Hotel Horison, bahkan parkiran mobil sampai dua susun. Sehingga kami pun yang mau lewat menjadi kesusahan. Kita harap hal ini bisa diperhatikan pemerintah provinsi maupun kota, untuk bisa segera dicarikan solusi agar kemacetan di jalan depan Hotel Horizon bisa teratasi,” pungkasnya. (Syahriah)
Comment