JAYAPURA (PAPOS) – Pasca ditangkap oleh personil Polda Papua, berbagai dukungan terus datang kepada Polda Papua, untuk menuntaskan kasus dugaan pelecehan seksual, yang melibatkan oknum pejabat di Kabupaten Biak, Papua.
Tak terkecuali, dukungan juga datang dari Komunitas Pemuda Pemudi Papua Perubahan (KP4). Yang juga menyatakan sikap atas kasus tersebut.
“Kami mengapresiasi kinerja POlda, untuk itu kami datang dan memberi dukungan kepada Polda untuk terus melanjutkan kasus ini, harus tuntas penyelidikannya,” kata Ketua KP4, Jack Pangkali, usai menggelar unjuk rasa di depan Mapolda Papua, Selasa (26/11/2024).
Menurutnya, kasus asusila yang diduga dilakukan oleh onkum pejabat berinisial HAN, telah membawa dampak buruk bagi korban, yang notabene masih remaja.
“Selama aksinya, HAN melakukan grooming, yakni modus pelecehan seksual yang membuat korban akrab dengan pelaku dan berujung korban dieksploitasi atau dimanipulasi,” ungkapnya.
Kata Jack, kasus kekerasan seksual dapat berakibat pada penderitaan psikis dan atau fisik, termasuk menghancurkan masa dengan korban. Dampak yang dirasajan adalah emosional dan psikologis, dampak fisik, penurunan rasa percaya diri hingga berdampak social yang dirasakan oleh korban.
KP4 kata Jack, telah menyatakan sikap kepada Polda Papua, yang diserahkan saat unjuk rasa berlangsung.
Pernyataan sikap itu adalah :
1.Kami mengapresiasi Polda Papua dan Polres Biak, yang sudah bekerja profesional dalam penangkapan dan penetapan HAN sebagai tersangka kasus asusila.
2.Pelaku asusila tidak ada ampun dan harus dihukum karena semua sama di mata hokum.
3.Meminta Kapolri serius menangani kasus ini, dan tidak terpengaruh intervensi luar karena ini murni kasus asusila kekerasan seks sesama jenis.
4.Tindakan HAN adalah pelanggaran berat baik dari segi adat dan agama.
5.Kasus yang menjerat HAN adalah kasus kriminal murni dan bukan politisasi, sehingga jangan kaitkan pelecehan seksual dan pilkada serentak.
Pernyataan Sikap KP4, Dukung Proses Hukum Kasus Pelecehan Yang Dilakukan HAN
