Serui,Papos-Governor Climate Forum (GCF) melalui Pemerintah Daerah Provinsi Papua selaku anggota GCF yang diwakili oleh Komisi Daerah Perubahan Iklim dan Pembangunan Berkelanjutan (KOMDA PIPB) Papua , Bekerjasama dengan UNDP Geneva dan WWF Indonesia region Papua menggelar Focus Group Discusion (FGD)dengan stakeholder terkait di Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Yapen.
Bertempat diruang rapat Setda Kabupaten Kepulauan Yapen, Rabu (28/11) FGD ini setidaknya diikuti oleh 55 peserta dari OPD terkait dengan menghadirkan empat narasumber diantaranya Peter V Kamarea (Sekretaris Komda PIPB ) , Benja V Mambai ,M.Si, Andri Akbar (Tenaga Ahli BLUD) dan Max J Tokede (Dosen) .
Direktur WWF Indonesia Program Papua , Benja V Mambai,M.Si disela-sela berlangsungnya FGD kepada wartawan menjelaskan FGD ini adalah project kerjasama pemerintah Provinsi Papua karena ada sebanyak 38 Gubernur yang konsen terhadap isu-isu perubahan iklim dan Mereka sepakat meberikan dukungan terhadap upaya-upaya mengurangi emisi sehingga pemerintah Papua memberikan kesempatan melalui KOMDA PIPB dan WWF Indonesia program Papua ditunjuk untuk mengimplemintasi program ini.
“Kami bekerjasama dengan KPHL Biak – Supiori dan KPHP Yapen untuk mengimplemintasi program ini sedangkan untuk window A itu mulai bulan April 2019 ini sampai September 2020 kami memulai fase persiapan dan kami lebih banyak membangun rencana bisnisnya, rencana pengolahannya dan mempersiapkan kapasitas SDM ditingkat KPH maupun masyarakat sehingga apabila project ini berjalan bisa berlangsung lebih baik” terang Mambai.
Menurutnya di Kabupaten Kepulauan Yapen ini banyak potensi yang dapat dikembangkan terutama pada sector jasa lingkungan apabila lebih dikembangkan lagi sungguh luar biasa misalnya diwilayah utara yapen ada spot pengamatan burung Cenderawasih, Penyu dan Wisata Bahari lainnya.
“Yapen ini komplit hutannya belum lagi Kopi Ambaidiru apalagi di era tahun 90 an WWF pernah bekerja disana selain potensi bahari yang sangat menarik seperti didaerah kepulauan Ambai” ujarnya.
Katanya Kabupaten Kepulauan Yapen sangat strategis dan banyak potensi yang bisa lebih dikembangkan lagi sehingga ia berharap kedepan dengan datangnya salah satu dokter dari Universitas Negeri Papua yang mengembangkan strategi bisnis model dapat keluar dengan berdasarkan bisnis model potensi diwilayah ini.
“ Kalau kita lihat Yapen yang wilayahnya lebih banyak kepulauan maka sebenarnya menurut saya berdasarkan pengalaman saya setelah melihat lokasi didalam maupun diluar daerah sector jasa itu sangat potensial untuk Yapen “ tandasnya.
Sementara itu Ottow Maker Kepala UPTD KPHP Unit 19 Kabupaten Kepulauan Yapen mengatakan FGD ini sangat penting bagi KPHP Yapen karena berkaitan dengan pelaksanaan program sampai badan layanan umum daerah belum ada gambaran sehingga dengan kehadiran KOMDA PIPB dan WWF dapat memberikan informasi terkait dokumen pengolahan hutan jangka panjang KPHP Yapen dan terkait Badan Layanan Umum Daerah.
“ Memang diskusi ini sangat memberikan gambaran jelas bagi kami bagaimana kedepan KPHP Yapen sudah bisa mempersiapkan kor bisnis yang nanti mengarah pada Badan Layanan Umum Daerah” pungkas Ottow. (itink/rich)
Comment