JAYAPURA (PAPOS) – Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Papua, Naek Tigor Sinaga menyebutkan, arus keluar (outflow) uang pada tahun 2020 akan naik sebesar Rp1,7 triliun.
Kenaikan itu seiring dengan bertambahnya kebutuhan uang masyarakat lantaran beberapa event dilaksanakan pada tahun ini di Papua salah satunya Pekan Olahraga Nasional (PON) ke- XX.
“Selain hari besar keagamaan dan perayaan tahun baru, tahun 2020 ini juga dilaksanakan PON sehingga arus uang keluar untuk pembangunan infrastruktur dan fasilitas. Kebutuhan uang meningkat menjadi Rp5,1 triliun atau naik sekitar Rp1,7 triliun dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp3,4 triliun,” jelas Naek, Senin (6/1/2020).
Selain arus keluar uang, BI Papua mencatat arus masuk uang (inflow). Pada 2 Januari 2020, arus masuk uang di Jayapura ditambah dari kas titipan di beberapa daerah di Papua untuk uang layak edar (ULE) sebesar Rp289.500.000.000, sementara arus uang masuk untuk uang tidak layak edar (UTLE) sebesar Rp101.237.000.000. Total inflow pada 2 Januari 2020 sebesar Rp390.737.000.000.
Tahun 2019, estimasi kebutuhan uang sebesar Rp12.111.169.000.000, sementara proyeksi tahun 2020, estimasi kebutuhan uang sebesar Rp15.464.100.000.000. Terjadi peningkatan proyeksi Rp3.352.931.000.000. (Syahriah)
Comment