JAYAPURA (PAPOS) – Pemerintah Provinsi Papua pastikan stok sembilan bahan pokok selama Ramadhan bahkan jelang Idul Fitri 2022 aman.
Hal ini ditegaskan Asisten II Bidang Perekonomian dan Kesra Sekda Papua Muhammad Musa’ad usai Pembahasan yang digelar di Kantor Kominfo Provinsi Papua, Selasa (12/4/2022) dihadiri tim pengendali inflasi daerah (TPID) Papua.
“Selama Ramadhan maupun saat Idul Fitri nanti maupun setelah lebaran, stok sembako aman,” Kata Musa’ad.
Ia mengaku ada beberapa bagian yang mengalami kenaikan harga. Namun kenaikan harga tersebut masih dianggap layak atau bisa dijangkau, pihaknya juga akan terus menjaga kestabilan stok dan kestabilan harga barang di Papua selama ramadan dan menjelang Idul Fitri nanti.
“Kami minta semua masyarakat untuk menggunakan haknya berbelanja secara wajar, tidak perlu panic buying sebab semua terkendali, semua tersedia hingga selesai Idul Fitri nantinya semua aman,” kata Musaad.
Dikatakan, Inflasi mempengaruhi daya beli dan aspek kesejahteraan bagi masyarakat Papua terutama dalam rangka menyonsong hari hari besar keagamaan seperti Idul Fitri, Ramadan, Natal dan Tahun Baru.
Dirinya juga berharap Inflasi Papua tetap terkendali, sehingga Papua tetap menjadi yang terbaik di wilayah Sulampua.
“Sewaktu waktu kita akan melakukan kunjungan ke Pasar pasar atau ke gudang gudang untuk memastikan semua stok barang aman, saya mengingatkan kepada pihak pihak jangan coba coba bermain dalam suasana Idul Fitri, Pascah dan Ramadan,” tegasnya.
Lanjut Musaad mengingatkan, jangan secara sepihak melakukan penimbunan, melakukan kenaikan harga dan seterusnya. Saling berkoordinasi, jika dengan sengaja melakukan penimbunan tau kenaikan harga, maka berurusan dengan Satgas Pangan untuk melakukan tindakan tegas atau tindakan hukum.
“Mari kita bekerjasama supaya semua kebutuhan pokok kita dalam rangka ramadan, Pascah dan Idul Fitri bisa kita jamin keberadaannya,” imbaunya.
Ia juga mengajak masyarakat agar bisa memanfaatkan kebutuhan yang tersedia untuk berbelanja dengan wajar, sehingga tidak menimbulkan efek yang menganggu kestabilan harga dan barang di Papua.(tho)
Comment