by

Auri: Penerapan PPDB Sistem Zonasi Untuk Pemerataan Pendidikan di Papua

JAYAPURA [PAPOS] – Asisten III Bidang Umum Sekda Papua, Elysa Auri menilia penerapan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sistem zonasi di Papua merupakan suatu langkah yang baik untuk pemerataan pendidikan di Papua, meskipun belum semua sekolah memiliki kualitas yang sama.

“Tujuan sistem ini untuk memberikan akses dan keadilan terhadap pendidikan bagi semua kalangan masyarakat. Memang kualitas pendidikan di tiap sekolah itu belum sama, tapi nanti hasil evaluasi akan mengarah ke sana,” Tegasnya kepada wartawan di kanor gubernur, Senin (24/6).
Sementara itu, pengamat Pendidikan di Papua, John Rahail memandang, PPDB sistem zonasi bisa saja diterapkan namun harus ada kekhususan atau kebijakan sendiri untuk Papua, yakni penerapan PPDB sistem zonasi perwilayah.

Penerapan sistem zonasi pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2019 di Papua dinilai perlu dipertimbangkan. Pemerintah Papua pun diharapkan tak menerapkan mentah-mentah PPDB sistem zonasi tersebut.

“Secara nasional okelah diterapkan, tetap di Papua perlu membuat klaster sehingga tidak satu kali menerapkan itu. Papua harus melihat wilayah perkotaan, pinggiran dan pedalaman. Ini yang harus dipertimbangkan,” katanya. Menurut John, kebijakan khusus untuk menerapkan PPDB sistem zonasi per wilayah di Papua ini lantaran belum semua sekolah memiliki kualitas pendidikan maupun sarana dan prasarana pendidikannya yang sama. Seharusnya, kata John, Pemerintah lebih dulu membenah atau menata ulang kembali sekolah-sekolah di wilayah setempat.

“Untuk apa kita bicara zonasi tetapi pembenahan di sekolah tidak pernah dilakukan. Jadi dampaknya sekolah di daerah pinggiran itu tetap tidak berkualitas dan masyarakat jadinya keberatan dengan sistem zonasi ini karena tidak mau anaknya masuk sekolah yang dinilai kurang bagus,” kata John.

Oleh sebab itu, lanjut John, Pemerintah Papua harus memastikan sekolah di seluruh wilayah di Papua ditata ulang sehingga semua sekolah di Papua memiliki standar yang sama yakni mampu menerapkan manajemen berbasis sekolah yang baik.

“Ada sekolah yang dikatakan sebagai sekolah favorit atau tidak, nah ini tergantung pengelolaan manajemen berbasis sekolah dan tergantung kompetensi Kepala Sekolahnya. Kalau hal ini bagus, tidak ada lagi orang yang menggangap sekolah A favorit atau sekolah B tidak bagus dan lainnya,” tambahnya.[tho]

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *