SERUI[PAPOS]- Warga kampung Ambai dikejutkan dengan terdamparnya seekor Paus dipesisir muara kali Wairorif Distrik Kepulauan Ambai Kabupaten Kepulauan Yapen.Senin (4/11)
Terdamparnya Paus ini menjadi tontonan masyarakat hingga warga di sekitar pulau ambai berbondong-bondong berdatangan menggunakan perahu warga menyaksikan mamalia Laut tersebut. Bahkan bupati Tonny Tesar yang melintas di wilayah itu ikut menyaksikan dan membantu mengevakuasi paus itu.
Pantauan Papos proses evakuasi dilakukan lumayan sulit, dengan kondisi Paus masih hidup proses penarikan dilakukan cukup hati-hati, tali diikat ke badan paus lalu ditarik dengan menggunakan dua Speed Boad milik Bupati dan Polair Polres Yapen. Upaya itu memang berhasil memindahkan pausnya ke laut terdalam namun setelah dilepas paus itu kembali ke pinggir pantai dengan posisi terdampar.
Langkah penarikan kelautan dilakukan sampai 3 kali dilakukan ,namun tetap juga paus yang ketahui berukuran 12 meter itu kembali ke pinggiran laut. Akhirnya warga dan kru penolong yang terdiri dari satuan pol air dan tim SAR membiarkan hewan tersebut berada dilautan dangkal sambil memantau perkembangannya.
Soni Numberi salah seorang masyarakat setempat yang turut membantu evakuasi mengakatan, bahwa penemuan paus tersebut saat masyarakat sedang melepas jaring di sekitar muara Wairorif.
“Mungkin paus itu masuk pada jam 11 malam kemarin ketika pasang naik, masyarakat tau saat melepas jaringan jam 4 subuh tadi,” kata soni Numberi.
Mantan kepala Desa Ambai ini juga menyampaikan bahwa kejadian seperti ini pernah terjadi di kampung Ambai, ia mengisahkan cerita orang tuanya pada masa itu bahwa mamalia paus pernah terdampar di daerah ambai dan akhirnya mati.
Bahkan menurut soni memprediksikan mamalia laut ini juga akan mengalami hal yang sama tinggal menunggu waktu saja.
“Menurut cerita orang tua kita paus seperti ini sudah pernah terdampar dan akhirnya mati, sama dengan ini karena mungkin persediaan oksigen diparuparunya tidak ada lagi makanya dia selalu kembali ke darat,”ujar Soni.
Kapolres kepulauan Yapen AKBP Penri Erison, S.Pd yang ikut dalam proses evakuasi menyampaikan proses evakuasi yang sudah beberapa kali dilakukan namun paus tetap kembali dan posisi paus masih tetap berada di kepulauan Ambai.
“Tadi tim gabungan kita Polisi, Basarnas, Pemerintah Daerah dan masyarakat untuk mengupayakan mengembalikan paus ke lautan bebas, sadah tiga kali ditarik ikan pausnya kelautan tetapi kembali lagi kedaratan jadi sampai sekarang paus itu masih berada di kepulauan Ambai,” Ucap Kapolres Penri.
Penri menyebutkan untuk beberapa hari kedapan pihaknya akan terus memantau keberadaan paus ini.”Setiap hari nanti kita akan pantau keberadaan nya saya sudah perintahkan ke kasat Pol air,”pungkasnya.
Sementara itu Sekda Kepulauan Yapen Alexander Nussi mengaku sangat sedih atas terdamparnya binatang langka ini.”hari ini kita bersedih salah satu hewan langka binatang laut terdampar di kepulauan Ambai, kita sudah berupaya bahkan pak Bupati ikut turun dengan seluruh kru,”ungkapnya.
Melihat kondisi Paus Sekda menyampaikan bahwa untuk kemudian keselamatan paus sudah sangat minim karena terdapat beberapa luka di sekitar badannya,”Kemungkin harapan hidup sudah tipis sekali karena sudah terdapat luka juga jadi kita arahkan masyarakat untuk melakukan pengamatan tampa diganggu,”sebutnya.
Mengenai apabila terjadi hal buruk terhadap ikan paus Alexander Nussy bersama denga seluruh jajaran akan melakukan penanganan menjaga masyarakat dari dampak hewan tersebut.
“ketika pausnya sudah mati, kita akan tangani lebih lanjut lagi karena ikan ini besar sekali dan punya pengaruh untuk lingkungan dan masyarakat dari limbahnya maupun aromanya, akan membuat mesyarakat terganggu jadi untuk mengantisipasi semua kita harapkan kerjasama dari semua pihak,”tutupnya.
Dalam penyelamatan mamalia besar ini, turut Bupati Kepulauan Yapen Tonny Tesar, Kapolres kepulauan Yapen AKBP Penri Erison, Sekda Alexander Nussi, Kadis Perikanan,kadis Kelautan Kasat Pol air IPTU Herman Lambalo beserta jajarannya Basarnas dan masyarakat.(rich/Itink)
Comment