Festival Cycloop yang rencananya akan digelar pada tanggal 6-8 Desember 2018 merupakan bagian dari kampanye lingkungan untuk mengajak masyarakat Papua khususnya Kota Jayapura untuk ikut melestarikan kawasan cagar alam Cycloop demi anak cucu di masa depan.
“Festival Cycloop adalah sebuah ajang untuk mengkampanyekan perlindungan dan penyelamatan Cagar Alam Pegunungan Cycloop dari penghancuran yang lebih parah,” kata Rhidian Yasminta Wasaraka di Kota Jayapura, Papua, Minggu (18/11).
Menurutnya, Festvial Cycloop yang diinisiasi oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Papua ini akan digelar pada pertengahan November tahun ini namun karena beberapa hal, akhirnya rencana tersebut diundur awal Desember 2018.
“Kami tim kreatif Festival Cycloop bekerjasama dengan BBKSDA Papua akhirnya bersepakat kegiatan ini akan digelar pada 6,7, dan 8 Desember 2018 dengan sejumlah agenda, diantaranya ada seminar, tanam pohon dan pegelaran tari dari masyarakat adat setempat,” katanya yang didapuk sebagai koordinator tim kreatif Festival Cycloop 2018.
Kegiatan peduli lingkungan tersebut juga menggandeng beberapa instansi antara lain, Bank Papua, Telkomsel Jayapura, PDAM Jayapura, SMA Negeri 1 Jayapura dan STIKOM Muhammadiyah Jayapura dan beberapa instansi dan BUMN/BUMD lainnya.
“Kami juga didukung oleh Korem 172/PWY, LMR-RI Wilayah Papua, Forum Komunitas Jayapura, dan yang terutama adalah masyarakat pemilik ulayat dari lima dewan adat suku dan berharap mendapat dukungan dari Bapak Kapolda Papua dan Pangdam XVII/Cenderawasih,” katanya.
Lebih lanjut di jelaskan bahwa lokasi cagar alam Cycloop membentang di dua wilayah administrasi pmerintahan yakni Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura sebagai ibu kota Provinsi Papua.
Cagar alam Cycloop ditetapkan berdasarkan SK Menteri Pertanian Nomor 56/Kpts/Um/I/1978 dengan luas 22.500 hektare, yang ditegaskan kembali secara berturut-turut melalui PP Nomor 28 Tahun 1985 dan SK Menteri kehutanan Nomor 365/Kpts-II/87.
Lalu, pada 2012 melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK 782/Menhut-II/2012, luas Cagar Alam Cycloop diperluas menjadi 31.479,84 hektare adalah sebuah wilayah unik yang kaya dengan berbagai macam jenis tumbuhan dan satwa.
“Keberadaan Cycloop sangat penting dan berjasa bagi masyarakat Kota dan Kabupaten Jayapura, dimana fungsi hidrologisnya sebagai sumber mata air tawar dan pengendali banjir,” katanya.
Namun akhir-akhir ini perusakan terhadap cagar alam Cycloop marak terjadi diantaranya illegal logging, alih fungsi dan pembakaran hutan dan lahan serta penambangan telah memperparah kondisi Cycloop saat ini.
“Akibatnya sudah bisa dirasakan oleh sebagian besar masyarakat Kota dan Kabupaten Jayapura. Air yang biasanya mengalir 24 jam kini hanya seminggu dua hingga tiga kali akibat keringnya bak-bak penampungan air milik PDAM dihulu sungai yang terletak di cagar alam Cycloop,” katanya.
Mahasiswa yang baru saja menyelesaikan studi S2 Antropologinya di Universitas Cenderawasih (Uncen) itu mengungkapkan bahwa sejak 15 tahun yang lalu, Ia bersama komunitas peduli lingkungan di Kota Jayapura sudah mulai berbicara soal isu lingkungan dalam hal ini Cycloop yang dituangkan dalam pameran foto di museum loka budaya kampus Uncen dan terus berjuang selama itu dengan beragam aksi disekolah-sekolah terkait lingkungan.
“Tapi apa yang kami lakukan malah dianggap lebay, berlebihan dan terkesan menyudutkan salah satu pihak yang dianggap menyebar hoax. Padahal kami ingin agar semua peduli dan jangan tunggu sampai bencana terjadi, tapi memang kita sering baru mengerti pentingnya sesuatu kalau dia sudah hilang dan terjadi persoalan,” katanya.
“Sekarang coba lihat, kita di Jayapura dan sekitarnya kalau musim hujan tiba, pasti kebanjiran dan kalau musim kemarau pasti kekeringan. Ini yang dulu tak pernah kita rasakan tapi sekarang sudah dirasakan,” sambungnya.
Dari masalah tersebutlah, tim kreatif Festival Cycloop yang merupakan gabungan komunitas-komunitas se-Kota dan Kabupaten Jayapura bergerak bersama-sama untuk mewujudkan terlaksananya pagelaran Festival Cycloop.
“Dengan tujuan untuk perlindungan dan pelesarian alam Cyloop bagi kita semua yang merasakan manfaatnya selama ini. Festival Cycloop direncanakan akan menggunakan tempat di Pasir 6, Kabupaten Jayapura, akses jalannya melalui dari Kelurahan Angkasa, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura,” katanya.
Meski diakuinya akses jalan menuju lokasi pagelaran Festival Cycloop terbilang berat karena merupakan jalan tanah, apalagi jika musim hujan dapat dipastikan sangat berlumpur.
“Inilah yang ingin kami tunjukkan, keaslian alam Cyloop. Apa adanya dengan lokasi setempat, yang pastinya kalau sampai ke Pasir 6, kita disuguhkan pemandangan alam pantai, sungai, air terjun hingga pegunungan yang indah dan menarik, rasa lelah terbayarkan dengan keindahan Cagar Alam Cycloop,” tutupnya.
Sumber: https://papuanews.id/2018/11/19/festival-cycloop-merupakan-bagian-dari-kampanye-lingkungan/
Comment