JAYAPURA [PAPOS] – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Papua terus bergerak dan berupaya meyakinkan calon investor untuk hadir di Papua. Kali ini, Ketua Kadin Papua bersama Kadin Biak menyusuri beberapa pulau-pulau cantik dan indah di wilayah Kabupaten Biak Numfor dan Yapen.
Ketua Kadin Papua, Ronald Antonio mengatakan Papua memiliki banyak potensi wisata bahari yang sekian lama tidak terjamah investor.
“Dari beberapa pulau yang sudah di survei, saya lihat sangat potensial untuk menarik wasitawan manca negara dan lokal,” Jelas Ronald disela-sela kunjungannya ke beberapa pulau di kabupaten Biak dan Kabupaten Yapen.
Ia mencontohkan, letak Kabupaten Biak Numfor yang berada di sebelah barat laut Papua Nugini. Biak merupakan pulau terbesar di antara rantai kepulauan kecil, serta mempunyai banyak atol dan terumbu karang.
“Ini maha potensi yang luar biasa, dan Kadin bertangung jawab untuk membantu Pemerintah mendatangkan para investor sehingga bisa memberikan manfaat yang berujung pada kesejahteraan masyarakat, Kadin dan Pemerintah sebagai mitra harus berbagi tugas mengelola pulau-pulau yang luar biasa ini” ujarnya.
Ditempat yang sama Denny Bonai Wakil Ketua Umum Bidang Investasi Kadin Papua mengatakan pertumbuhan Industri di Kabupaten Biak Numfor dalam beberapa dekade ini sangat stagnan.
Penurunan itu terasa setelah salah satu Hotel Bintang Lima pertama di Papua, yaitu Hotel Marauw ditutup. Hal itu juga diperparah dengan terhentinya pabrik pengalengan ikan Biak Mina Jaya dan juga industry lainnya.
“Dekade tahun awal 1990-an, Kota Biak pernah melayani rute penerbangan Internasional Bali – Biak – Honolulu – Los Angeles, namun sayangnya rute penerbangan Internasional ini tutup,” jela Denny.
Menurut Denny salah satu jalan cepat untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi tersebut yakni dengan menghidupkan industri pariwisata.
“Kondisi ini menjadi tantangan bagi pemerintah daerah Biak Numfor dan juga Kadin Papua serta Kadin Biak,” katanya.
Sehingga agar hal itu dapat tercapai, lanjut Denny, perlu ada pembenahan infrastruktur di aspek pariwisata, agar dapat menarik kembali minat wisatawan mancanegara dan lokal. ” Jika ada pembenahan maka tentu para pelancong ini akan merasa nyaman saat melakukan lawatan ke obyek-obyek wisata, termasuk didalamnya kepastian hukum bagi investor,” kata Ia.
Selain menyisir potensi wisata bahari di Kabupaten Biak, Kadin Papua melanjutkan penyisiran beberapa pulau indah di pesisir Kabupaten Yapen.
Adapun Kabupaten yang terletak di Kawasan teluk Cendrawasih terdiri dari Pulau Yapen, Pulau Ambai, Pulau Manupampi, Pulau Ansus, dan Pulau Num. Selain beberapa pulau tersebut, terdapat juga pulau kecil lainnya yang sangat eksotik juga menawan, seperti pulau Mandena dan Aiwai juga pulau lainnya.
Pada kesempatan itu rombongan Kadin Papua berlayar mengunjungi beberapa pulau termasuk pulau Mandena dan Aiwai yang sangat luar biasa.
Pulau Mandena ini sangat cocok dijadikan destinasi wisata baru, letaknya di wilayah barat Kabupaten Yapen dan berbatasan dengan Kabupaten Manokwari begitu indah serta memiliki daya tarik tersendiri, karena pulau ini terbentuk oleh beberapa gugusan pulau-pulau kecil dan terdapat salah satu telaga yang bernama Suandei.
Kata Denny, potensi Pulau Mandena ini harus segera dikembangkan pariwisatanya sehingga dapat menghasilkan PAD bagi daerah dan kesejahteraan bagi masyarakat di distrik Yerui, Distrik Poom dan distrik wonawa di kepulauan Yapen Papua.
“Terdapat terumbu karang yang cukup luas, dan indah ini semakin lengkap karena beberapa dari pulau kecil dihiasi dengan pasir putih yang mempesona pada bibir pantainya,” jelas Denny yang akrab dipanggil Debon.
Denny berharap setelah melihat potensi pariwisata di wilayah Saireri ini, Kadin Papua dan beberapa Kadin di beberapa Kabupaten di teluk Cenderawasih akan berkordinasi serta menjajaki kerja sama untuk berkolaborasi memanfaatkan potensi luar biasa ini.
“Banyak daerah yang bisa diajak kerja sama, menggali potensi ini, mulai Supiori, Biak Numfor, Kepulauan Yapen, Waropen, dan Nabire,” harapnya.[tho]
Comment