SARMI (PAPOS) – Menggunakan kendaraan roda empat sebanyak 4 unit, rombongan yang terdiri dari sejumlah manager PLN UP3 Jayapura, karyawan PLN UP3 Jayapura dan jurnalis memulai perjalanan dari kantor PLN UP3 Jayapura yang berada di wilayah Abepura, Kota Jayapura menuju Kabupaten Sarmi sekitar pukul 06.30 WIT.
Perjalanan ditempuh kurang lebih 7 jam untuk sampai di Kampung Martewar, Distrik Pantai Barat, Kabupaten Sarmi, Papua. Kampung Martewar menjadi pusat launching listrik desa dari 5 desa/kampung yang dilistriki oleh PLN pada Sabtu (26/10/2019).
Lima kampung tersebut yaitu Kampung Martewar, Kampung Wari, Kampung Niwerawar, Kampung Aruswar dan Kampung Binguin Progo.
Launching listrik desa ini sebagai kado istimewa dari PT PLN (Persero) di Hari Listrik Nasional (HLN) ke-74 tahun dan untuk mewujudkan Papua Terang mencapai rasio elektrifikasi hingga 100 persen.
Launching listrik desa dilakukan secara bersama oleh Bupati Sarmi, Edwar Fonataba, Manager PLN UP3 Jayapura, Manager PLN ULP Sarmi serta Kepala Distrik Pantai Barat, Octavianus Yahya Sawinay.
Launching juga dihadiri puluhan warga dari 4 kampung di Distrik Pantai Barat, dihibur oleh tarian adat setempat.
Seorang warga yang juga tokoh adat Kampung Martewar, Nataniel Pesu sambil menitikkan air mata bercerita bahwa selama puluhan tahun kampungnya gelap gulita.
Alat penerangan yang mereka gunakan selama ini dari kayu untuk membuat api unggun yang jika sudah terbakar habis kayu-kayu itu, ia mulai membuat api unggun yang baru.
“Alat penerangan seadanya, terkadang juga kami pakai lilin, kami harus lakukan ini agar anak-anak kami tidak merasakan gelap. Bahkan gelap gulita sudah dirasakan sejak orang tua kami masih hidup, saya sendiri keturunan ketiga dari keluarga saya, “tutur Nataniel.
Nataniel pun menyampaikan terima kasih kepada pemerintah melalui PLN telah menerangi kampung mereka. Bersama warga lainnya, ia berjanji akan merawat dan menjaga fasilitas PLN untuk kenyamanan bersama.
Hal senada disampaikan Kepala Distrik Pantai Barat, Octavianus Yahya Sawinay. Menurutnya, kerinduan masyarakat Pantai Barat agar listrik masuk ke kampung mereka terjawab sudah dengan dilauchingnya listrik desa untuk 4 kampung sekaligus yang ada di Distrik Pantai Barat.
“Warga sudah lama merindukan terangnya listrik, dan ini dijawab oleh PLN. Dengan adanya listrik PLN, anak-anak kami bisa belajar dengan baik sehingga cita-cita mereka bisa tercapai,” ucap Octavianus.
Di Distrik Pantai Barat terdapat 1000 kepala keluarga dengan jumlah 2.000 jiwa, warga di distrik ini menggunakan alat penerangan seadanya seperti lilin dan juga genset bantuan dari Pemerintah Kabupaten Sarmi.
“Mesin genset sangat membantu kami, tetapi untuk biaya bahan bakar minyak harus dibebankan kepada warga, ini memberatkan warga, oleh karena itu kami sangat bersyukur PLN telah menjangkau kampung-kampung yang ada di Distrik Pantai Barat ini,” katanya.
Sebelumnya, PLN telah melistriki 2 kampung di Distrik Pantai Barat yakni Kampung Arbais dan Kampung Webro. Manager PLN UP3 Jayapura, Salmon Kareth mengatakan, dari 11 kampung di distrik tersebut, 6 kampung telah teraliri listrik PLN, 5 kampung akan segera dilistriki.
“5 kampung ini jaraknya cukup jauh sampai 80 Kilometer dari titik peresmian listrik desa di Kampung Martewar, tapi segera kita listriki,” ucap Salmon.
Di PLN UP3 Jayapura, sebanyak 144 kampung yang belum berlistrik PLN, masing-masing 6 kampung di Kabupaten Jayapura, 18 kampung di Kabupaten Sarmi, 25 kampung di Kabupaten Keerom dan 95 kampung di Kabupaten Pegunungan Bintang. (Syahriah)
Comment