JAYAPURA (PAPOS) – Gubernur Papua dan Wakil Gubernur Papua, Lukas Enembe dan (Alm) Klemen Tinal pada periode kedua berkeinginan memberikan yang terbaik bagi masyarakat Papua.
Sesuai visi misi “Papua Bangkit, Mandiri dan Berkeadilan” tentunya diwujudkan dalam berbagai program seperti sektor infrastruktur perhubungan.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua David Wondanak Telenggen mengungkapkan jelang masa berakhirnya kepemimpinan LukMen, berbagai program di bidang perhubungan terus digenjot.
“Saat ini kami menyelesaikan beberapa pembangunan bandara maupun dermaga di wilayah adat Lapago, Mepago dan Anim Ha,” Kata Telenggen.
Salah satu lapangan terbang (Lapter) yang telah diresmikan Gubernur di Distrik Mamit, Kabupaten Tolikara tahun ini
Sementara untuk lapangan terbang Ninia dan Saminage Kabupaten Yahukimo terus digenjot pembangunannya.
“Lapangan terbang tersebut sudah dapat dirasakan oleh masyarakat di wilayah tersebut,” katanya.
Diakuinya, pembangunan sarana perhubugan wilayah pegunungan Papua membutuhkan anggaran yang sangat besar, sehingga pembangunan lapangan terbang dianggarkan setiap tahun.
“Kita targetkan lapangan terbang Ninia dan Saminage bisa diresmikan oleh bapak Gubernur sebelum masa jabatannya berakhir,” tandasnya.
Selain itu Dikatakan, untik tahun ini wilayah Mepago, Dinas Perhubungan juga akan mendorong pembangunan terminal tipe B di kabupaten Nabire.
“Karena terminal ini akan menopang beberapa kabupaten; Intan Jaya, Dogiyai, Paniai, Deyai dan Nabire selaku terminal induk untuk wilayah mepago agar dapat diresmikan oleh bapak gubernur,” ujarnya.
sementara wilayah Animha, Dinas Perhubungan membangun terminal tipe B di Boven Digoel, terminal tersebut dapat amenampung semua akses dari beberapa kabupaten dii wilayah Animha.
Untuk wilayah Tabi, pihaknya mendorong pembangunan terminal tipe B. dimana tahun depan kabupaten Keerom tahun depan akan di review.
“Untuk kabupaten Jayapura tahun ini sedang dibangun terminal di kampung Toware,”ucapnya.
Utuk wilayah batas kota ada terminal yang sudah di bangun dan dapat mengakses langsung kepada dermaga yang berada di belakang terminal,” terangnya.
Selain itu, kata David, Dinas Perhubungan Provinsi Papua juga melakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan terkait pembangunan beberapa bandara di Papua.
“Prioritas kami adalah penerbangan perintis karena sangat penting bagi masyarakat rasakan sentuhan pemerintah, karena ada wilayah kementerian perhubungan yang kita tidak bisa masuk, seperti bandara Ilu, Kabupaten Puncak Jaya, Bandara Yahukimo,” pungkas David.
Kemudian kata David, pemerintah provnsi Papua juga sedang membangun Pelabuhan Laut Perintis Pulau Mambor di Nabire, Mapi dan Boven Digoel. Namun, anggaran yang terbatas, sehingga pembangunan dermaga dilakukan secara berkelanjutan. “Pembangunan Pelabuhan Laut Perintis Pulau Mambor sudah berjalan selama 4 tahun. Tapi kami punya target Pelabuhan Laut di Mappi bisa selesai dan diresmikan tahun 2023,” bebernya.
David menambahkan, tahun 2023 pembangunan infrastruktur perhubungan akan fokus di wilayah adat Mamta dan Saireri. “Dampak dari Daerah Otonomi Baru (DOB), maka fokus pembangunan kita hanya wilayah adat Mamta dan Saireri,” tambahnya.
Terkait dengan asset pasca pembentukan DOB, katanya, hasil koordinasi dengan BPK RI, aset Pemprov Papua yang dapat menghasilkan PAD akan kita kaji kembali untuk pengelolaannya, karena tentu dengan DOP, PAD provinsi induk (Papua-red) akan menurun secara drastis.(tho)
Comment