JAYAPURA (PAPOS) – Pemerintah Provinsi Papua dibawa kepemimpinan Lukas Enembe dan (alm) Klemen Tinal berkomitmen memberantas buta aksara di Bumi Cenderawasih.
Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Protasius Lobya mengaku salah program prioritas Pemerintah Provinsi Papua dalam memberantas buta aksara adalah dengan melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi berbasis keagamaan.
“Untuk Perguruan Tinggi, dikembangkan program Kuliah kerja Nyata Tematik yang dikhususkan bagi pemberantasan buta aksara pada wilayah yang memiliki angka buta aksara tinggi,”tandasnya.
“Selain itu, Pemprov Papua mengintervensi dengan menglokasikan anggaran sebesar Rp. 7 miliar per tahun, walaupun ini merupakan kewenangan pemerintah kabupaten dan kota,”ucapnya.
Sementara untuk tingkat SMU, Pemprov Papua membangun sekolah berpola asrama pada lima wilayah adat.
“Ini merupakan salah satu program prioritas Pak gubernur untuk menjawab lulusan orang asli Papua yang ke luar negeri dengan membangun sekolah berpola asrama pada lima wilayah adat,”jelasnya.
Pembangunan sekolah berpola asrama diawali dengan pengadaan tanah di Merauke, Baik, Nabire, kabupaten Jayapura dan kabupaten Jayawijaya.
“Dari lima wilayah adat tersebu, telah dibangun sekolah berpola asrama di Wamena untuk wilayah Laa Pago dan Nabire, hari ini sekolah tersebut sudah beroperasi,”bebernya.
Dikatakan, pengembangan sekolah berpola asrama tersebut untuk meningkatkan mutu pendidikan di Papua.
“sekolah berasrama adalah sebuah terobosan untuk bisa meningkatkan angka partisipasi sekolah,”tandasnya.(tho)
Comment