SENTANI [PAPOS] – Pemerintah pusat rencananya akan membangun dua pabrik sagu di Kabupaten Jayapura, hal ini sebagai wujud pemanfaatan sagu dalam meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
“Sentani penuh dengan tanaman sagu. Papua adalah kawasan dengan hutan sagu terluas di dunia. Sayang kalau hal itu belum dimaksimalkan,” Kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo saat bertemu dengan para tetua adat atau Ondofolo dan masyarakat adat se-Danau Sentani dalam acara Kebersamaan dalam se-Helai Papeda dari Pinggiran Danau Sentani untuk Persatuan dan Kedamaian Bagi Tanah Papua dan Indonesia di Bumi Kenambai Umbai, Sentani, Jayapura, Selasa (3/9).
Menurutnya, nantinya dengan teknologi baru, sagu tidak hanya bisa dipakai untuk bahan baku papeda, tapi juga bisa dikembangkan menjadi jenis olahan lainnya seperti kwetiau, udon, tepung, dan sebagainya.
“Kita berharap pemeritah daerah segera memberi lahan yang strategis sebagai calon lokasi pabrik sagu,” Tandasnya.
Pada kesempatan tersebut, Doni Monardo memberikan bantuan bagi yang bermukim disekitar Danau Sentani berupa 26 perahu katamaran, 260 alat pengasap ikan, 100 ribu pohon masohi dan dua pabrik sagu yang rencana akan dibangun di Sentani, sebagai wilayah dengan ladang pohon sagu terbesar di Indonesia.
Ia mengatakan, mengatakan pemberian bantuan tersebut sebagai upaya pemulihan sosial ekonomi bagi warga Sentani yang terdampak bencana banjir bandang pada 16-17 Maret 2019 lalu.
“Bagi masyarakat sekitar, bantuan tersebut dinilai mampu memulihkan kepercayaan sekaligus melengkapi potensi yang ada di sekitar Danau Sentani,” Katanya.
Bantuan yang diberikan pemerintah tersebut merupakan mandat dari Presiden RI, Joko Widodo untuk pemerataan kesejahteraan rakyat. Kabupaten Jayapura memiliki potensi besar khususnya di sektor perikanan. Namun hal tersebut masih belum dimaksimalkan. Oleh karena itu, pemerintah pusat melalui BNPB mengharapkan agar dengan adanya perhatian dari pemerintah tersebut, masyarakat Papua dapat mengembangkan potensi dan bersaing dengan wilayah lain bahkan menjadi primadona.
“Saya diberi tugas oleh Bapak Presiden Joko Widodo untuk memberikan bantuan alat asap khususnya untuk mama-mama agar dapat mengelola ikan sehingga memiliki nilai lebih. Dan ikan dari danau sentani suatu saat bisa dikirim dan dinikmati ke Jakarta bahkan mancanegara,” ungkap Doni.
Ondofolo Sereh Tua menyampaikan apresiasi atas pemberian bantuan tersebut sebagai bentuk perhatian pemerintah bagi masyarakat, untuk pemulihan pasca bencana beberapa waktu lalu.
“Kami masyarakat di sini selain bekerja di darat juga menyambung hidup di air (danau) maka dari itu dengan perahu (katamaran) dan alat asap ikan ini menandakan kami semakin lengkap. Terima kasih atas tindakan ini yang dapat mempengaruhi bagi kami bahwa pemeritah tulus membantu bagi kita semua,” ujar Ondofolo Sereh Tua.
Sementara itu Bupati Jayapura Mathius Awoitau mengatakan, kehadiran BNPB merupakan wujud perhatian pemerintah pusat mulai dari saat bencana sampai masa pemulihan pascabencana banjir Sentani. Sekaligus menjadi tanda bahwa negara benar-benar hadir untuk masyarakat Papua sebagai pelipur lara dan solusi bagi masa depan Papua.
“Kami saat ini masih berduka, namun kami tidak mau menangis lagi. Oleh karena itu, kita harus ucap syukur karena ada hiburan dan bantuan dari pemerintah pusat. Negara hadir di tengah masyarakat kita. Pemerintah dan kita semua sudah berjalan pada rel yang benar,” Ucap Mathius Awoitau.[tho]
Comment