by

Tahun Depan, Papua Tuan Rumah GCF

JAYAPURA (PAPOS) – Secara aklamasi, Provinsi Papua terpilih jadi tuan rumah GCF Task Force (Governors’ Climate and Forest Task Force) yang akan diselenggarakan bulan Juli 2023.

Terpilihnya Papua jadi tuan setelah dilakukan pertemuan di Kota Manaus Negara bagian Amazonas Brasil tanggal 15-19 Maret 2022.

Provinsi Papua yang diwakili Sekda Papua Ridwan Rumasukun bersama delapan sembilan negara bagian menghasilkan beberapa catatan antara lain pertemuan berikutnya yaitu pada tahun 2023 Papua menyatakan siap sebagai tuan rumah pertemuan GCF Task Force.

“Secara Aklamasi Papua telah terpilih menjdi tuan Rumah bulan Juli 2023,” kata Juru Bicara Gubernur Papua Muhammad Rifai Darus melalui rilisnya yang diterima media ini, Kamis (17/3/2022).

Dijelaskanny, kegiatan ini merupakan pertemuan tahunan GCF Task Force (Governors’ Climate and Forest Task Force – Satuan Tugas Gubernur untuk Hutan dan Perubahan Iklim) merupakan forum pertemuan bagi 38 gubernur/kepala negara bagian dari negara-negara di Amerika, Afrika, Eropa dan Asia yang membahas dan melaksanakan kerjasama terkait hutan dan perubahan iklim.

“Provinsi Papua merupakan salah satu pendiri GCF Task Force bersama 9 negara bagian /Provinsi yaitu Acre, Amapa, Amazonas, Maranhao, Mato Grosso, Para (Brazil), California, Illinois (Amerika Serikat), Aceh dan Papua (Indonesia) pada tahun 2009 – 2010,” tandasnya.

Dikatakan, substansi yang dibahas pada pertemuan tersebut yakni Human and community, membahas ekonomi kehutanan dan hak tenuarial, Knowledge, technology and innovation, membahas terkait dengan integrasi teknologi dengan pengetahuan dan kearifan local, Finance, Investment and Private Sector, membahas terkait dukungan para pihak terkait dengan ekonomi kehutanan dan iklim dan Government and Public Policy, membahas terkait dengan tata kelola yang baik dan kebijakan publik yang berkelanjutan.

“Pertemuan dilakukan melalui pertemuan pimpinan daerah provinsi / negara bagian, pembahasan panel track ke 4 hal tersebut diatas dan side event (acara tambahan Produk hasil masyarakat lokal),” ujarnya.

Pada pertemuan ini, delegasi dari Provinsi Papua membawa produk hasil hutan bukan kayu (Noken, Madu, Sagu, Minyak Kayu dan lainnya) hasil kerjasama masyarakat adat dengan Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua melalui Kesatuan Pengelolaan Hutan dan Cabang Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup.

“Pemerinzah Papua memohon Doa restu dari seluruh rakyat Papua, agar pertemuan tahun depan kita mampu berikan bukti dan menjadi Tuan rumah yang baik sebagai perwujudan Papua adalah Jantung Indonesia dan Bagian dari Jantung Dunia,” tambahnya.(tho)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *