by

Sukses PON Urusan Bersama

-Olahraga, Opini-1,192 views

Persiapan menuju pelaksanaan PON 2020 sudah sangat mepet dan sangat dekat, pihak-pihak yang dipercayakan menyelenggarakan tentu saat ini dibayangi kecemasan karena berpacu dengan waktu yang semakin dekat dan mepet. Saat ini waktu bagai hari yang tidak terasa berganti terus. Dan untuk suksesnya PON XX tahun 2020 nanti ada urusan bersama antara pemerintah dan seluruh masyarakat.

Jika mengacu kepada waktu dan persiapan yang saat ini ada, banyak kalangan yang menancapkan rasa pesimis, kalau penyelenggaraan PON 2020 di Papua bakal berakhir buruk, bahkan ada yang berpendapat bakal dipindahkan ke provinsi yang lebih siap. Sebagai masyarakat Papua tentu sangat tidak menginginkan hal ini, sehingga Pemerintah Provinsi Papua sersama Pemerintah Kabupaten dan Kota, KONI Papua juga PB PON Papua sebagai penyelenggara harus kerja keras dan mendapat dukungan dari seluruh masyarakat Papua.

Bayangan dan fikirian juga kekawatiran ini akan menjadi kenyataan, jika masyarakat tidak melibatkan diri atau tidak ikut bertangungjawab untuk membantu penyelenggaraan Papua menjadi Tuan Rumah PON XX tahun 2020.

Masyarakat Papua wajib membantu dari semua bidang baik langsung dan tidak langsung agar Papua sukses menjadi tuan rumah dan sukses juga prestasinya pada PON nanti.

Pemerintah Papua saat ini sedang bekerja keras mempersiapkan seluruh fasilitas infrastruktur pelaksanaan PON di Papua, mulai dari loby kebijakan anggaran dari pemerintah pusat dan mengkonsentrasikan struktur APBD tahun 2019 lebih focus mengarah pada kesuksesan penyelenggaraan PON XX, sehingga sebagai masyarakat Papua sangat kerkewajiban membantu pemerintah Papua dengan seluruh perankat lembaga, sebab mensukseskan PON bukan hanya tanggung jawab atau tugas pemerintah tetapi juga masyarakat karena yang dipertaruhkan adalah harkat dan martabat Papua secara keseluruhan.

Bahu membahu, saling memberi masukan untuk mendapatkan solusi saat ini sangat dibutuhkan pemerintah untuk memperkecil pesimisme.
Dari 68 arena yang akan digunakan dan tersebar di 10 kabupaten dan satu kota, baru 4 arena yang selesai. Meski demikian pemerintah Provinsi Papua, PB PON Papua dan KONI Papua tetap optimis semua stadion bisa tuntas, dan penyelenggaraan PON XX tahun 2020 sukses meski waktu tersisa sekitar 537 hari.

Kondisi kesiapan infrastruktur saat ini, dari 68 arena yang akan digunakan, sebanyak 12 arena akan dibangun baru. 24 arena dalam proses pembangunan atau pengerjaan fisik sedangkan 24 arena lagi masih pada tahap administrasi.

Pembangunan arena ini dikerjakan bersama, antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat, 4 arena dibangun pemerintah pusat dan 4 arena dibangun Kemenpora dan 4 arena yang sudah selesai diantaranya, Stadion Papua Bangkit di Jayapura, Arena Volly di Jayapura, Arena Futsall di Timika, Sport Complex di Timika.

68 arena akan digunakan untuk mempertandingkan 768 nomor pada 47 cabang olah raga, dengan total 7.125 orang atlit dan 3.576 ofisial. Dan pertandingan akan diselenggarakan di 9 Kabupaten, Kabupaten Jayapura, Keerom, Mimika, Yapen, Supiori, Biak, Merauke, Jayawijaya, Tolikara dan Kota Jayapura.

Kondisi kesiapan yang terungkap pada diskusi olah raga yang bertema “menuju sukses PON XX dan Peparnas tahun 2020” yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Papua awal April lalu dihadiri oleh Suwarno Wakil Ketua Umum I KONI Pusat memang sangat mengkawatirkan sebab persiapannya masih di bawah 50%, tetapi kondisi ini bukan berarti akan jalan ditempat jika masing-masing bidang yang sudah ditugaskan oleh gubernur berjalan dan berkordinasi dengan baik.

Sikap optimis disampaikan Sekda Provinsi Papua Hery Dosinaen yang turut hadir pada acara diskusi itu, Papua siap dan mampu menjadi tuan rumah PON XX yang baik, sebab Pemerintah Provinsi Papua sudah menyiapkan anggaran sekitar Rp 3 triliyun, bahkan dana Otonomi Khusus (Otsus) yang diperuntukkan untuk mempercepat pembangunan Papua secara infrastruktur dan sumber daya manusia juga harus digeser untuk kepentingan penyelenggaraan PON.

“dana Otsus juga akan digunakan untuk PON, dan berharap segera ada Inpres sehingga pemerintah pusat juga dapat membantu penyediaan venue,” ujarnya.

Di beberapa media local dan nasional Sekda dan Gubernur berlang-ulang mengatakan selain penggunaan dana otsus, pemerintah Papua juga melakukan penghematan operasional termasuk perjalanan dinas serta perampingan Operasi Perangkat Daerah (OPD).

Tugas atas permintaan dan perjuangan menjadi tuan rumah penyelenggaraan PON XX tahun 2020 ini bukan perkara gampang, banyak konsekuwensi yang dipersiapkan bahkan dikorbankan, sehingga seluruh masyarakat Papua sebenarnya tidak punya alasan untuk membiarkan hajatan nasional yang selalu diperebutkan setiap provinsi di republik ini dikerjakan sendiri oleh pemerintah.

Mengutip apa yang dikatakan salah satu intelektual Papua Frans Maniagasi, suka tidak suka pro atau kontra PON 2020 di Papua mesti terlaksana. Sebab Ini bukan sekedar event olah raga nasional saja. Tapi bagi Papua menjadi pertaruhan nasional bukti Pemerintah Indonesia sukses dalam pembangunan tanah Papua, terlepas dari segala kekurangan dan kelemahannya.

Keberanian Pemrintah Provinsi Papua meminta penyelenggaraan tuan rumah PON XX bukan hanya menjadi perhatian masyarakat Indonesia tetapi juga dunia internasional bahwa Papua sanggup dan terbukti melaksanakan event olahraga nasional sekaligus mengundang kehadiran negara-negara tetangga dari kawasan Pasifik yang secara langsung bisa mengetahui situasi dan kondisi Papua.

Papua gudang atlit, dan olah raga bagian dari diri juga harkat masyarakat Papua, melalui penyelenggaraan PON di Papua menjadi etalase Papua bagi pemerintah Indonesia dimata dunia internasional.

PON XX tahun 2020 jangan sampai tidak terlaksana di Papua, masalah teknis jangan menghambat masalah substansi, siapapun, apapun dan bagaimanapu pemerintah dan masyarakat harus bersatu dan bersinergi untuk mengantar juga menjaga penyelenggaraan PON di Papua. Salam Olah Raga

Leo Dapot Siahaan
Mantan Pemred Papua Pos

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *